TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
UNTUK SEMESTER 4 ( REGULER)
MATA KULIAH: TEKNOLOGI PENDIDIKAN
I.
PENGERTIAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
Teknologi
Informasi dan Komunikasi,
adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.
TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Sedangkan
teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Jadi
Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan
informasi antar media.
Arti teknologi
informasi dan komunikasi bagi dunia pendidikan berarti tersedianya saluran atau
sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Pemanfaatan TIK
dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman. Membantu menyediakan
komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru,
dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru
dilatih menggunakan komputer pribadi.
Berikut
ini Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Menurut Beberapa
Ahli sebagai berikut :
·
Menurut Eric
Deeson: Teknologi informasi dan
Komunikasi adalah kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan ,
mengolah dan memproses informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri
sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.
·
Menurut
Puskur Diknas Indonesia: Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan
yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar
media
·
Menurut
Susanto: Teknologi Informasi dan
Komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu yang digunakan untuk
transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data / informasi maupun
memberikan informasi kepada orang lain serta dapat digunakan untuk alat
berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah.
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan TIK
merupakan seperangkat ilmu, prosedur, program, alat yang membentuk sebuah
sistem tertentu yang dapat memudahkan kerja manusia sehingga mampu memberikan
informasi kepada orang lain. Dalam TIK di dalamnya terkandung berbagai
perangkat, baik perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan
manusia sebagai useware untuk mempelajari dan mengaplikasikannya sesuai dengan
tingkat urgensinya.
II.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
Dalam
bidang pendidikan ini pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sangat berkaitan dengan penggunaan hardware
dan software.
Contoh
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan penggunaan
hardware dan software dalam bidang pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Presentasi.
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan
banyak hadirin.
Presentasi dapat dengan membuat slide, contohnya menggunakan Microsoft Power
Point, sehingga siswa menjadi lebih
mudah mengerti materi yang diajarkan. Slide presentasi yang baik adalah yang
menggunakan contoh gambar ataupun animasi untuk membantu proses pemahaman
siswa, selain itu jumlah tulisan yang dimasukkan juga tidak terlalu banyak dan
tidak terlalu kecil.
2.
Virtual Experiment
Virtual Experiment adalah salah satu contoh bentuk percobaan yang biasanya dilakukan di laboratorium tetapi diubah ke dalam bentuk animasi atau aplikasi dalam komputer. Dengan adanya virtual experiment ini dapat membantu siswa memahami materi tanpa harus membeli peralatan laboratorium tersebut, yang berarti bahwa pemanfaatan teknologi ini dapat membantu siswa untuk menghemat.
Virtual Experiment adalah salah satu contoh bentuk percobaan yang biasanya dilakukan di laboratorium tetapi diubah ke dalam bentuk animasi atau aplikasi dalam komputer. Dengan adanya virtual experiment ini dapat membantu siswa memahami materi tanpa harus membeli peralatan laboratorium tersebut, yang berarti bahwa pemanfaatan teknologi ini dapat membantu siswa untuk menghemat.
3. Kelas Virtual (e-learning)
Kelas virtual atau e-learning berarti
pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya
perangkat komputer. Karena itu e-learning sering disebut juga dengan on-line
course. Dalam berbagai literature e-learning tidak dapat dilepaskan dari
jaringan Internet, karena media ini yang dijadikan sarana untuk penyajian ide
dan gagasan pembelajaran. Keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan
e-learning adalah bahwa e-learning menyediakan berbagai fasilitas agar siswa
dapat dengan mudah mengerti materi yang diajarkan. E-learning ini menggunakan
sistem modul. Pada e-learning ini terdapat modul yang dapat membantu siswa
belajar baik modul yang bersifat interaktif maupun yang tidak interaktif
seperti dokumen berbentuk .pdf atau .doc. Selain itu pada e-learning ini
pengajar bisa memantau murid-muridnya secara online dan dengan cepat dapat
memberikan feedback kepada siswa mengenai hasil yang mereka peroleh. Pada
kelas virtual ini juga terdapat forum yang dapat membantu siswa untuk
berdiskusi dan bertukar informasi baik dengan pengajar maupun dengan sesama
siswa untuk lebih memahami materi yang diajarkan. Namun dalam perkembangannya
masih dijumpai kendala dan hambatan untuk mengaplikasikan sistem e-learning
ini, antara lain : masih kurangnya kemampuan menggunakan Internet sebagai
sumber pembelajaran, biaya yang diperlukan masih relatif mahal untuk
tahap-tahap awal, belum memadainya perhatian dari berbagai pihak terhadap
pembelajaran melalui internet dan belum memadainya infrastruktur pendukung
untuk daerah-daerah tertentu.
Menurut
Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet
dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga
kriteria yaitu:
1. E-learning merupakan jaringan
dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi
materi ajar atau informasi,
2. Pengiriman sampai ke pengguna
terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
3. Memfokuskan pada pandangan yang
paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.
Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia Pendidikan:
1. Menjadi alat dalam mendukung
pengembangan pengetahuan bagi para siswa.
2. Dapat mewakili gagasan pelajar bagi
pemahaman dan kepercayaan
3. Salah satu sarana informasi
yang sangat mendukung dalam proses belajar siswa serta dalam hal pencarian dan
pengidentifikasian informasi yang diperlukan siswa.
4. Dapat dijadikan sebagai perbandingan
kepercayaan, perspektif, dan pandangan terhadap dunia.
5. Sangat bermanfaat sebagai media
sosial yang dipergunakan untuk mendukung proses
berbicara bagi siswa yang terkadang
enggan berbicara didepan umum.
6. Dipergunakan siswa untuk
berkolaborasi dengan siswa ataupun orang lain.
7. Dipergunakan untuk berdiskusi,
penyampaian pendapat serta membangun konsensus antar anggota.
8. Dipergunakan sebagai mitra
intelektual dalam perannya untuk mendukung para pelajar.
9. Dapat membantu pelajar dalam
mengartikulasikan dan memprentasikan ilmu apa yang mereka ketahui tentang
sesuatu hal.
10. Dijadikan alat dalam meningkatkan
mutu pendidikan dan sekolah yang menerapkannya.
11. Dapat membantu meningkatkan
efektifitas serta efisiensi proses belajar dan mengajar (siswa dan guru).
12. Dipergunakan untuk mempermudah
pelajar dalam mencapai tujuan pendidikan.
Manfaat
Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pendidikan, bisa kita nikmati dalam
berbagai bidang, salah satunya dalam bidang pendidikan. Siswa di zaman yang
serba canggih ini dituntut bisa menguasai komputer dan internet.
Dengan
teknologi komputer dan internet, para siswa atau mahasiswa tidak hanya dapat
belajar di dalam kelas. Mereka dapat belajar di mana pun karena hampir semua
materi pelajaran dapat diiperoleh melalui CD atau langsung diakses melalui
Internet.
Di Indonesi sekarang ini, komputer
sudah mulai diperkenalkan di sekolah. Mulai dari pendidikan prasekolah
(playgroup) sampai universitas. Bagi anak-anak playgroup dan taman kanak-kanak,
sudah tersedia berbagai media pembelajaran melalui komputer yang memungkinkan
pembelajaran secara interaktif tanpa meninggalkan sifat anak-anak, yaitu
bermain. Secara umum, peran TIK dalam lingkungan pendidikan dapat dirasakan
oleh para siswa, sekolah, dan orang tua.
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan
pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
1. Dari pelatihan ke penampilan,
2. Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
1. Dari kertas ke “on line” atau
saluran,
2. Fasilitas fisik ke fasilitas
jaringan kerja,
5.
Dari waktu siklus ke waktu nyata.
Di masa-masa mendatang isi tas anak
sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi
berupa:
1. Komputer notebook dengan akses
internet tanpa kabel
2. Materi-materi belajar yang berupa
bahan bacaan, materi untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera
digital serta perekam suara,
3. Jam tangan yang dilengkapi dengan
data pribadi, uang elektronik, kode sekuriti untuk masuk rumah, kalkulator,
dsb.
4. Videophone bentuk saku dengan
perangkat lunak, akses internet,
5. Permainan, musik, dan TV,
6. Alat-alat music, alat olah raga,
7. Bingkisan untuk makan siang.
Hal itu
menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa itu nanti berupa
perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar. Meskipun
teknologi informasi komunikasi dalam bentuk komputer dan internet telah
terbukti banyak menunjang proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan
produktif, namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dapat juga
terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga
mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi yang
diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga
sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi
yang diperoleh. Bagi anak-anak sekolah dasar penggunaan internet yang
kurang proporsional dapat mengabaikan peningkatan kemampuan yang bersifat
manual seperti menulis tangan, menggambar, berhitung, dsb. Dalam hubungan
ini guru perlu memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran
secara proporsional dan demikian pula perlunya kerjasama yang baik dengan orang
tua untuk membimbing anak-anak belajar di rumah masing-masing.
Pergeseran
pandangan tentang pembelajaran dalam memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) untuk memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus
diwujudkan yaitu:
1. Siswa dan guru harus memiliki akses kepada
teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan
guru,
2. Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna,
dan dukungan kultural bagi siswa dan guru,
3. Guru harus memiliki pengetahuan dan
ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk
membantu siswa agar mencapai standar akademik.
Dalam pembelajaran modern, telah mengubah peran
guru dan siswa dalam pembelajaran. Peran guru telah berubah dari:
1. Sebagai penyampai pengetahuan,
sumber utama informasi, akhli materi, dan sumber segala jawaban, menjadi
sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator
pengetahuan, dan mitra belajar;
2. Dari mengendalikan dan mengarahkan
semua aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan lebih banyak
alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses
pembelajaran.
Sementara
itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan
yaitu:
yaitu:
1. Dari penerima informasi yang pasif
menjadi partisipan aktif dalam proses pembelajaran,
2. Dari mengungkapkan kembali
pengetahuan menjadi menghasilkan dan berbagai pengetahuan,
3. Dari pembelajaran sebagai
aktiivitas individual (soliter) menjadi pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar