Kamis, Agustus 9

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ( SEM 4 REGULER)



TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
UNTUK SEMESTER 4 ( REGULER)
MATA KULIAH: TEKNOLOGI PENDIDIKAN

I.       PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
Teknologi Informasi dan Komunikasi, adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
 Arti teknologi informasi dan komunikasi bagi dunia pendidikan berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman. Membantu menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi.
Berikut ini Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Menurut Beberapa Ahli sebagai berikut :
·      Menurut Eric Deeson: Teknologi informasi dan Komunikasi  adalah kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan , mengolah dan memproses informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.

·      Menurut Puskur Diknas Indonesia: Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media

·      Menurut Susanto: Teknologi  Informasi dan Komunikasi  adalah sebuah media atau alat bantu yang digunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data / informasi maupun memberikan informasi kepada orang lain serta dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah.
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan TIK merupakan seperangkat ilmu, prosedur, program, alat yang membentuk sebuah sistem tertentu yang dapat memudahkan kerja manusia sehingga mampu memberikan informasi kepada orang lain. Dalam TIK di dalamnya terkandung berbagai perangkat, baik perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan manusia sebagai useware untuk mempelajari dan mengaplikasikannya sesuai dengan tingkat urgensinya.

II.       PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Dalam bidang pendidikan ini pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi  sangat berkaitan dengan penggunaan hardware dan software.
Contoh pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan penggunaan hardware dan software dalam bidang pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Presentasi.
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin. Presentasi dapat dengan membuat slide, contohnya menggunakan Microsoft Power Point,  sehingga siswa menjadi lebih mudah mengerti materi yang diajarkan. Slide presentasi yang baik adalah yang menggunakan contoh gambar ataupun animasi untuk membantu proses pemahaman siswa, selain itu jumlah tulisan yang dimasukkan juga tidak terlalu banyak dan tidak terlalu kecil.
2. Virtual Experiment                                             
Virtual Experiment adalah salah satu contoh bentuk percobaan yang biasanya dilakukan di laboratorium tetapi diubah ke dalam bentuk animasi atau aplikasi dalam komputer. Dengan adanya virtual experiment ini dapat membantu siswa memahami materi tanpa harus membeli peralatan laboratorium tersebut, yang berarti bahwa pemanfaatan teknologi ini dapat membantu siswa untuk menghemat.
3. Kelas Virtual (e-learning)
Kelas virtual atau e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Karena itu e-learning sering disebut juga dengan on-line course. Dalam berbagai literature e-learning tidak dapat dilepaskan dari jaringan Internet, karena media ini yang dijadikan sarana untuk penyajian ide dan gagasan pembelajaran.  Keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan e-learning adalah bahwa e-learning menyediakan berbagai fasilitas agar siswa dapat dengan mudah mengerti materi yang diajarkan. E-learning ini menggunakan sistem modul. Pada e-learning ini terdapat modul yang dapat membantu siswa belajar baik modul yang bersifat interaktif maupun yang tidak interaktif seperti dokumen berbentuk .pdf atau .doc. Selain itu pada e-learning ini pengajar bisa memantau murid-muridnya secara online dan dengan cepat dapat memberikan feedback kepada siswa mengenai hasil yang mereka peroleh.  Pada kelas virtual ini juga terdapat forum yang dapat membantu siswa untuk berdiskusi dan bertukar informasi baik dengan pengajar maupun dengan sesama siswa untuk lebih memahami materi yang diajarkan. Namun dalam perkembangannya masih dijumpai kendala dan hambatan untuk mengaplikasikan sistem e-learning ini, antara lain : masih kurangnya kemampuan menggunakan Internet sebagai sumber pembelajaran, biaya yang diperlukan masih relatif mahal untuk tahap-tahap awal, belum memadainya perhatian dari berbagai pihak terhadap pembelajaran melalui internet dan belum memadainya infrastruktur pendukung untuk daerah-daerah tertentu.
Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria yaitu:
1. E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
2. Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
3. Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.
Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia Pendidikan:
1.   Menjadi alat dalam mendukung pengembangan pengetahuan bagi para siswa.
2.   Dapat mewakili gagasan pelajar bagi pemahaman dan kepercayaan
3.    Salah satu sarana informasi yang sangat mendukung dalam proses belajar siswa serta dalam hal pencarian dan pengidentifikasian informasi yang diperlukan siswa.
4.   Dapat dijadikan sebagai perbandingan kepercayaan, perspektif, dan pandangan terhadap dunia.
5.   Sangat bermanfaat sebagai media sosial yang dipergunakan untuk mendukung proses
berbicara bagi siswa yang terkadang enggan berbicara didepan umum.
6.   Dipergunakan siswa untuk berkolaborasi dengan siswa ataupun orang lain.
7.   Dipergunakan untuk berdiskusi, penyampaian pendapat serta membangun konsensus antar anggota.
8.   Dipergunakan sebagai mitra intelektual dalam perannya untuk mendukung para pelajar.
9.   Dapat membantu pelajar dalam mengartikulasikan dan memprentasikan ilmu apa yang mereka ketahui tentang sesuatu hal.
10.  Dijadikan alat dalam meningkatkan mutu pendidikan dan sekolah yang menerapkannya.
11.  Dapat membantu meningkatkan efektifitas serta efisiensi proses belajar dan mengajar (siswa dan guru).
12.  Dipergunakan untuk mempermudah pelajar dalam mencapai tujuan pendidikan.
Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pendidikan, bisa kita nikmati dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang pendidikan. Siswa di zaman yang serba canggih ini dituntut bisa menguasai komputer dan internet.
Dengan teknologi komputer dan internet, para siswa atau mahasiswa tidak hanya dapat belajar di dalam kelas. Mereka dapat belajar di mana pun karena hampir semua materi pelajaran dapat diiperoleh melalui CD atau langsung diakses melalui Internet. 
Di Indonesi sekarang ini, komputer sudah mulai diperkenalkan di sekolah. Mulai dari pendidikan prasekolah (playgroup) sampai universitas. Bagi anak-anak playgroup dan taman kanak-kanak, sudah tersedia berbagai media pembelajaran melalui komputer yang memungkinkan pembelajaran secara interaktif tanpa meninggalkan sifat anak-anak, yaitu bermain. Secara umum, peran TIK dalam lingkungan pendidikan dapat dirasakan oleh para siswa, sekolah, dan orang tua.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan
pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
1.   Dari pelatihan ke penampilan,
2. Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
1.   Dari kertas ke “on line” atau saluran,
2.   Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
5. Dari waktu siklus ke waktu nyata.
Di masa-masa mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi berupa:
1.   Komputer notebook dengan akses internet tanpa kabel
2.   Materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara,
3.   Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode sekuriti untuk masuk rumah, kalkulator, dsb.
4.   Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet,
5.      Permainan, musik, dan TV,
6.      Alat-alat music, alat olah raga,
7.      Bingkisan untuk makan siang.
Hal itu menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa itu nanti berupa perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar. Meskipun teknologi informasi komunikasi dalam bentuk komputer dan internet telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan produktif, namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh. Bagi anak-anak sekolah dasar penggunaan internet yang kurang proporsional dapat mengabaikan peningkatan kemampuan yang bersifat manual seperti menulis tangan, menggambar, berhitung, dsb. Dalam hubungan ini guru perlu memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara proporsional dan demikian pula perlunya kerjasama yang baik dengan orang tua untuk membimbing anak-anak belajar di rumah masing-masing. 
Pergeseran pandangan tentang pembelajaran dalam memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu:
1.    Siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru,
2.    Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru,
3.    Guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik. 
  Dalam pembelajaran modern, telah mengubah peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Peran guru telah berubah dari:
1.      Sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, akhli materi, dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar;
2.      Dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.
Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan
yaitu:
1. Dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses pembelajaran,
2. Dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan dan berbagai     pengetahuan,
3. Dari pembelajaran sebagai aktiivitas individual (soliter) menjadi pembelajaran   berkolaboratif dengan siswa lain.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar