Sejarah
Psikologi Kepribadian
(Untuk Semester 5 Reguler)
Pada awal
abad ke-20 memungkinkan lahirnya psikologi kepribadian.
Sigmund Freud, yang sangat sadar akan awal yang
baru ini, dengan sengaja menerbitkan salah satu dari karya utamanya, The
Interpretation of Dreams, pada tahun 1900(alih-alih pada tahun 1899).
Pada tahun 1930-an, teori kepribadian modern sedang terbentuk.
Psikologi kepribadian berusia kurang dari satu abad, namun mempunyai akar
sepanjang sejarah manusia
Makna kepribadian atau Personality berasal dari
kata “person” yang secara bahasa memiliki arti;
(1)
an individual human being (sosok
manusia sebagai individu),
(2)
a
common individual (individu secara umum),
(3)
a
living human body (orang yang hidup),
(4)
self
(pribadi),
(5)
personal
exsintence or identity (exsistensi atau identitas
pribadi),
(6)
distinctive
personal character (kekhususan karakter individu)
(7)
Dalam psikologi kepribadian
tercetus beberapa hal di antaranya, Teater dan Presentasi Diri, aspek-aspek
Agama, Evolusi Biologis, Pengetesan dan Teori Modern.
Teater dan
Presentasi Diri
Sebagian akar psikologi kepribadian
bisa ditelusuri ke teater. Theophrastus, murid dari Aristoteles, adalah salah
satu pencipta-pencipta pertama sketsa karakter deskripsi singkat mengenai tipe
orang yang bisa di temui kapan pun dan dimana pun seperti seorang yang
murahan, rapi pemalas, atau kasar
(Allport, 1961). Pada abadn
ke-20, teater kembali mengambil langkah imajinatif pemain teater seperti luigi
Pirandello (1867-1936), bermain dengan ide bahwa seorang karakter bisa
melangkah keluar dari operistiwa di dalam pentas mereka.
Sebagai contoh, seorang pemain
bisa sepenuhnya, keluar dari panggung (atau keluar dari set film) dan
mengomentari drama tersebut. Disini seolah-olah, karakter tersebut mempunyai
realitasnya sendiri dan kenyataan menjadi suatu rangkaian ilusi.
Pada saat yang bersamaan, filsuf
sosial mulai mempertimbangkan ide mengenai diri relatif lebih jelasnya, tidak
ada diri yang sejati di balik topeng, melainkan diri yang sejati hanyalah
merupakann
serangkaian topeng. Dengan
kata lain abad ke-20 ini menentang ide tentang adanya inti diri atau
kepribadian yang bisa di temukan.
Agama
Aspek lain dari psikologi
kepribadian bisa ditelusuri kepercayaan-kepercayaan agama. Tradisi keagamaan
barat (Yahudi, Kristen, Islam) memepercayai bahwa umat manusia diciptakan
menurut citra Tuhan dan sejak awal telah menghadapi godaan dan perjuangan
moral. Manusia bertujuan untuk memenuhi sebuah tujuan adikotri, berjuang demi
kebaikan, dan melawan yang jahat. Dalam tradisi ini, sifat dasar manusia pada
hakikatnya adalah spiritual sebuah roh yang mendiami raga ketika ia berada di
dunia. Hal inilah yang mengha;langi analisis kepribadianyang ilmiah karena
agama dapat memandang manusia bukan sebagai bagian dari alam, namun lebih dari
sebagian atauran adikodrati.
Filsafat dan agama-agama Timur
berfokus pada kesadaran diri dan pemenuhan diri spiritual . perhatian
juga banyak dia raahakan pada meditasi dan tingkat kesadaran yang berubah
(seperti keserupan). Fokus pemikiran Timur ini pada kesadaran, pemenuhan diri
dan roh manusia, memainkan peranan penting dalam aspek-aspek tertentu dari
teori kepribadian modern. Pemikiran Timur juga mempengaruhi psikologi
kepribadian ternama seperti C.G.Jung. namun, sebagian besar peneliti mengenain
kepribadian di universitas saat ini lebih banyak bergelut di arena ilmu
pengetahuan modern dan positivistik, serta jarang terkait dengan
masalah-masalah spiritual.
Evolusi Biologis
Pengaruh terhadap psikologi
kepribadian yang paling terlihat jelas bisa di telusuri ke perkembangan ilmu
biologi selama abad ke-19. Mengapa beberapa binatang, seperti harimau, bersifat
agresif dan peneyendiri, sementara binatang lain seperti, simpanse,
bersifat sosial dan kooperatif? Karakteristik apa saja dari manusiayang
sama-sama dimiliki oleh binatang lain?
Perkembangan terbesar dalam
pemikiran biologisdi abad ke-19 adalah teori evolusi. Pada tahun 1859 Charles
Darwin menerbitkan Origin of Species, Charles Darwin
mengajukan ide-ide yang diajukan ahli teori lain, berpendapat bahwa
karakteristik individual yang berevolusi adalah karakteristik yang
memungkinkan organisme tersebut untuk meneruskan gen keturunannya. Individu
yang tidak beradaptasi dengan baik dengan tuntutan dari lingkungannya tidak akan hidup
cukup lama untuk dapat meneruskan keturunan.
Begitu juga dengan sejumlah
dorongan agresi dan sejumlah bentuk tertentudari kerja sama sosial yang memilki
nilai adaptif. Binatang yang dapat mengusai makanan dan pasangan, dan
binatang yang bisa bekerja sama dengan yang lain untuki memastikan keselamatan
mereka, akan hidup cukup lama sehinggamemilki lebih besar kemungkinan untuk
dapat meneruskan gen mereka, fokus terhadap fungsi lebih- jelasnya, fungsi dari
perilaku menjadi aspek yang penting dari pemikiran kita mengenai kepribadian.
Namun, sumbangan utama dari
evolusi darwin terhadap psikologi kepribadian adalah caranya membebaskan
pemikiran dari
asumsi adanya kendali adikodrati. Jika kita berfikir bahwa kekuatan adikodrati
memilki kendali penuh atas kegiatan manusia, kita tidak akan perlu mencari hal-hal
lain mempengaruhi individu. Ketika menjadi jelas bahwa manusia ditentukanoleh
hukum-hukum alam, ilmuwan mulai mempelajari perilakumanusia secara sistematis.
Pengetesan
Perhatian!
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengingat seberapa baik Anda dapat mengingat,
memikirkan, dan menjalankan apa yang diperintahkan kepda Anda. Kami tidak
mencari orang-orang yang gila. Tujuan kami adalah membantu Anda menemukan
tempat sesuai bagi Anda di Angkatan bersenjata.
Begitulah instruksi untuk sebuah
tes yang di berikan kepada
lebih dari satu juta orang muda Amerika, ketika Amerika Serikat memasuki Perang
Dunia pada tahun 1917 (Yerkes, 1921).
Orang-orang Amerika mempunyai
pekerjaan yang harus dilakukan, dan mereka berfikir akan dapat melakukannya
dengan lebih baik jika mereka mengukur orang yang sama seperti mereka
mengukur mesin. Pendekatan praktis yang dimilki oleh psikologi
orang-orang Amerika ini membawa perspektif yang berbeda
terhadap studi mengenai perbedaan individu.
Banyak peneliti psikologis
mengenai kepribadian telah didukung oleh strategi masa perang guna kepentingan
pertempuran atau oleh usaha masa damai untuk pertahanan nasioanal.
Pada tahun 1917, angkatan bersenjata lebih bertujuan
untuk menyeleksi orang-orang , namun juga
menyeleksi para para pelamar yang tidak tahan berada dibawah tekanan.
Contoh salah satu pertanyaan berbunyi “Apaka Anda
merasa ingin melompat saat berda ditempat ynag tinggi?” (Woodworth,1919).
Pertanyaan semacam inilah yang memeberikan sumbangan terhadap perkembangan tes
kepribadian modern. Tes-tes angakatan bersenjata dikembangakan dibawah
pengaruh psikologis Lewis Terman dari Stanfort dan Robert Yerkes dari Harvard,
Teori Modern
Teori kepribadian modern mulai
terbentuk secara formal pada tahun 1930-an. Bentuk teori tersebut sangat
dipengaruhi oleh karya tiga orang yakni Gorden Allport, Kurt Lewin dan Henry
Murray.
Allport yang memiliki keahlian luas
dalam bidang filsafat dan karya-karya klasik, memusatkan pada keunikan dan
kehormatan individu. Allport mendefinisikan kepribadian sebagai “organisasi
dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan penyesuaian unik
dirinya terhadap lingkungan”, dengan
mengembangkan karya psikolog filsuf William James, Allport menolak ide untuk
memecah-mecah kepribadian ke dalam komponen –komponen dasar (seperti sensasi
atau dorongan dalam diri) dan lebih melihat sistem yang mendasari setiap
keunikan individu.
Kurt Lewin berasal
dari tradisi Gestal di Eropa. Psikolog-psikolog Gestal menekankan hakikat
persepsi dan pikiran yang integaratif dan aktif, serta berpendapat bahwa
keseluruhan adalah lebih baik dari pada kumpulan dari
bagian-bagian.
Penekanan pada gambaran
keseluruhan yang seseorang bayangkan ketika menghadapi suatu situasi, mempunyai
pengaruh yang besar terhadap lewin, dan selanjutnya terhadap psikologi
kepribadian dan sosial.
Lewin memberi perhatian pada
“kondisi sesaat individu dan struktur situasi psikologinya”. Kekuatan yang
mepengaruhi seseorang berubah dari waktu ke waktu dan dari situasi kesituasi.
Teori kepribadian modern telah menerapakan penekanan ini dalam memahami keadaan
seseorang dalam
situasi tertentu.
Henry Murray, menghabiskan
sebagian besar kariernya diklinik psikologi Harvard, berusaha mengintegrasikan isu-isu klinis
(masalah pasien
yang nyata) dengan isu-isu teori dan pemeriksaan. Murray percaya pada sebuah
orientasi komprehensif, termasuk penelitian longitudional mempelajari orang
yang sama untuk jangka waktu yang lama.
Menggunakan pendekatan yang luas dalam kepribadian
dan mendefinisikan sebagai “cabang dari psikologi yang pada prinsipnya
memepelajari kehidupan manusia dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya, serta
menyelidiki perbedaan individu” .
Penekannya untuk memepelajari kekayaan
hidup pada seiap orang menuntun Murray untuk lebih memilih istilah “Personology”
Psikolog-psikolog modern yang menggunakan pendekatan
Murray sering menyebut diri mereka sendiri “Personologist”.
Murray juga menekankan hakikat individu
yang terintegrasi dan dinamis sebagai organisme kompleks yang berespon terhadap
lingkungan yang spesifik. Menenkankan kebutuhan dan motivasi, penekanan yang
terbukti cukup terpengaruh.
Teori merupakan salah satu unsur
penting dari setiap
pengetahuan ilmiah atau ilmu, termasuk psikologi kepribadian..
Menurut Hall dan Lindzey ,teori
kepriadian adalah sekumpulan anggapan atau konsep-konsep yang satu sama lain
berkaitan mengenai tingkah laku manusia
Fungsi Teori Kepribadian
Fungsi deskriptif dan prediktif
dari teori kepribadian.
1. Fungsi Deskriptif
Fungsi deskriptif (menjelaskan
atau menggambarkan) merupakan fungsi teori kepribadian dalam menjelaskan atau
menggambarkan perilaku atau kepribadian manusia secara rinci, lengkap, dan
sistematis. Pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana seputar perilaku
manusia dijawab melalui fungsi deskriptif.
2. Fungsi Prediktif
Teori kepribadian selain harus
bisa menjelaskan tentang apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia sekarang,
juga harus bisa memperkirakan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia
di kemudian hari. Dengan demikian teori kepribadian harus memiliki
fungsi prediktif
Dimensi-dimensi Teori Kepribadian
Setiap teori kepribadian
diharapkan mampu memberikan jawab atas pertanyaan sekitar apa, mengapa, dan
bagaimana tentang perilaku manusia. Untuk itu setiap teori
kepribadian yang lengkap, menurut Pervin,memiliki dimensi-dimensi sebagai
berikut :
1. Pembahasan tentang struktur,
yaitu aspek-aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil dan menetap, serta
yang merupakan unsur-unsur pembentuk sosok kepribadian.
2. Pembahasan tentang proses,
yaitu konsep-konsep tentang motivasi untuk menjelaskan dinamika tingkah laku
atau kepribadian.
3. Pembahasan tentang pertumbuhan
dan perkembangan, yaitu aneka perubahan pada struktur sejak masa bayi sampai
mencapai kemasakan, perubahan-perubahan pada proses yang menyertainya, serta
berbagai faktor yang menentukannya.
4. Pembahasan tentang
psikopatologi, yaitu hakikat gangguan kepribadian atau tingkah laku beserta
asal-usul atau proses perkembangannya.
5. Pembahasan tentang perubahan
tingkah laku, yaitu konsepsi tentang bagaimana tingkah laku bisa dimodifikasi
atau diubah.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Teori Kepribadian
Faktor-faktor historis
Secara historis banyak faktor
yang mempengaruhi berkembanya teori-teori kepribadian. Yang merupakan faktor
yang pengaruhnya sangat kuat adalah : a. pengobatan klinis Eropa, b.
psikometrik, c. behaviorisme, dan d. psikologi Gestalt (Koeswara, 1991: 13).
Pengobatan klinis di Eropa
Upaya pengobatan, sepanjang
sejarah selalu dihubungkan dengan konsepsi tentang kepribadian. Demikian halnya
dengan apa yang dilakukan di Eropa pada abad ke-18 dan ke-19, terutama di
Perancis. Atas dasar konsepsi-konsepsi fisiologis dan aktivitas-aktivitas
mental manusia, Philipe Pinel (1745-1926), seorang dokter dari Perancis,
menggambarkan gangguan kepribadian psikosis sebagai akibat dari kerusakan
fungsi otak.
Seorang dokter dari Jerman, Emil Kraeplin
(1856-1926), membuat klasifikasi gangguan kepribadian berdasarkan konsepsi
tentang psikosis yang fisikalistis. Ditinjau dari perkembangan teori
kepribadian, apa yang dilakukan Kraeplin merupakan langkah besar karena
gangguan kepribadian sudah dirumuskan dan diklasifikasikan secara ilmiah.
Pengaruh terbesar dari sejarah
pengobatan klinis di Eropa terhadap perkembangan kepribadian adalah yang
terjadi pada abad ke-20, yaitu ketika Sigmund Freud menuliskan
konsepsi-konsepsinya yang dia susun berdasarkan temuannya dalam menyembuhkan
penderita neurosis, khususnya histeria. Pengaruh Freud dengan Psikoanalisisnya
terhadap teori kepribadian dapat dilihat dari fakta bahwa hampir seluruh teori
kepribadian modern mengambil sebagian atau setidak-tidaknya mempersoalkan
konsepsi-konsepsi Freud dalam penyusunan teori kepribadian
Psikometrik
Psikometrik atau pengukuran
psikologi memberikan pengaruh yang harus diperhitungkan dalam perkembangan
teori kepribadian. Sebelum ada psikometrik, ada anggapan bahwa fungsi-fungsi
psikologis manusia seperti kecerdasan, bakat, minat, motif, dst., sangat sulit
bahkan tidak mungkin untuk bisa diukur.
Berbicara tentang psikometrik
dari sisi historis, tidak terlepas dari pembahasan mengenai apa yang dilakukan
oleh Gustav Theodor Fecher (1801-1887).
Fechner, yang beranggapan bahwa
jiwa itu identik dengan raga, banyak melakukan penelitian, khususnya tentang
pengideraan dengan metode eksperimen.
Apa yang telah dilakukan oleh
Fecher menjadi pendorong bagi para ahli yang muncul kemudian untuk
mengembangkan dan menggunakan pendekatan psikometrik untuk kaitan antara aspek
fisik dengan aspek mental. Dengan berkembangnya psikometrik memungkinkan
dilakukannya penelitian di bidang kepribadian.
Behaviorisme
Behaviorisme merupakan aliran
psikologi yang lahir di Amerika Serikat dipelopori oleh John B. Watson
(1878-1958). Pengaruh behaviorisme terhadap perkembangan teori kepribadian
terletak pada upaya-upaya dan anjurannya untuk memandang dan meneliti tingkah
laku manusia secara objektif. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh
para behavioris dengan metode eksperimen mampu memberikan sumbangan besar bagi
terciptanya konsep-konsep tentang kepribadian yang ketepatannya bisa diuji
secara empiris.
Psikologi Gestalt
Psikologi Gestalt merupakan
aliran psikologi yang lahir di Jerman dan yang dipelopori oleh Max Wertheimer
(1880-1943), Wolfgang Kohler (1887- 1967), dan Kurt Koffka (18886-1941).
Prinsip pertama dan utama dari psikologi
Gesltalt adalah bahwa suatu fenomena hanya dan harus dimengerti sebagai suatu
totalitas atau keseluruhan. Demikian halnya dengan manusia berikut kesadaran
dan tingkah lakunya hanya dapat dipahami jika hal itu dilihat sebagai suatu
totalitas.
Beberapa teoris kepribadian terkemuka yaitu
Adler, Goldstein, Allport, Maslow, dan Rogers mengembangkan teori kepribadian
berdasarkan prinsip holistik atai totalitas dari psikologi Gestalt.
Prinsip kedua psikologi Gestalt,
yang juga ikut mempengaruhi para teoris keprbadian adalah prinsip bahwa
fenomena merupakan data mendasar bagi psikologi. Untuk itu dalam memahami
perilaku manusia maka peneliti atau pengamat harus berusaha merasakan dan
menghayati apa yang dialami oleh subjek yang diamati.
Faktor-faktor Kontemporer
Faktor-faktor kontemporer yang
mempengaruhi perkembanga teori kepribadian mencakup faktor dari dalam dan dari
luar psikologi.
Faktor-faktor yang bersumber dari
dalam bidang psikologi yaitu:
a. munculnya perluasan bidang
psikologi, seperti psikologi lintas budaya (cross-cultural psychology),
b. Studi tentang proses-proses kognitif dan
motivasi.
Faktor-faktor kontemporer dari
luar bidang psikologi yang mempengaruhi perkembangan teori kepribadian antara
lain berkembangnya aliran filsafat eksistensialisme, perubahan sosial budaya
yang pesat, dan berkembangnya teknologi komputer.
Eksistensialisme merupakan aliran
filsafat yang menekankan kebebasan, penentuan diri, dan keberubahan manusia,
mempengaruhi para teoris kepribadian eksistensial dan humanistik. Perubahan sosial
budaya telah memberikan arah baru kepada penelitian dan penyusunan teori
kepribadian. Sedangkan berkembangnya teknologi komputer membuka peluang yang
luas bagi penelitian secara besar-besaran dan cermat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar