Psikoanalisa
(Untuk semester 5 Reguler)
Psikoanalisa merupakan suatu metode penyembuhan yang
bersifat psikologis dengan cara-cara fisik.
Psikoanalisa tidak lahir dari penelitian akademis ,
sebagaimana system-sistem lain, namun merupakan produk konsekuensi terapan
praktik klinis.
Penyusunan observasi yang dilakukan Freud bertujuan untuk
menyusun berbagai pendekatan-pendekatan terapi yang sangat dibutuhkan.
Psikoanalisa merupakan psikologi ketidaksadaran.
Kesadarannya tertuju
kearah bidang motivasi,emosi,konflik,simptom-simptom neurotic,mimpi-mimpi dan
sifat-sifat karakter.
Psikoanalisa dahulu
lahir bukan dari psikologi melainkan dari kedokteran ,yakni kedokteran bidang
sakit jiwa. Tokoh utama psikoanalisa ialah Sigmund Freud. Pada mulanya Freud
mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan
jiwa .
Formulasi-formulasi inilah yang diperluas ke teori
psikodinamika perkembangan kepribadian yang bergantung pada pengurangan
ketegangan
Psikoanalisis ditemukan di Wina, Austria, oleh Sigmund
Freud. Psikoanalisis merupakan salah satu aliran di dalam disiplin ilmu
psikologi yang memiliki beberapa definisi dan sebutan, Adakalanya psikoanalisis
didefinisikan sebagai metode penelitian, sebagai teknik penyembuhan dan juga
sebagai pengetahuan psikologi.
Ø Psikoanalisis menurut definisi modern yaitu:
1. Psikoanalisis adalah
pengetahuan psikologi yang menekankan pada dinamika, faktor-faktor psikis yang
menentukan perilaku manusia, serta pentingnya pengalaman masa kanak-kanak dalam
membentuk kepribadian masa dewasa.
2. Psikoanalisis adalah teknik
yang khusus menyelidiki aktivitas ketidaksadaran (bawah sadar).
3. Psikoanalisis adalah metode
interpretasi dan penyembuhan gangguan mental.
Ø Psikoanalisis dalam pengertian lain (Hjelle &
Ziegler, 1992) yaitu:
1. Teori mengenai kepribadian
& psikopatologi.
2. Metode terapi untuk
gangguan kepribadian teknik untuk menyelidiki pikiran & perasaan individu
yang tidak disadari.
Ø Psikoanalisis memiliki sebutan-sebutan lain yaitu:
1. Psikologi dalam, karena
menurut Freud penyebab neurosis adalah gangguan jiwa yang tidak dapat disadari,
pengaruhnya lebih besar dari apa yang terdapat dalam kesadaran dan untuk
menyelidikinya, diperlukan upaya lebih dalam.
2. Psikodinamika, karena
Psikoanalisis memandang individu sebagai sistem dinamik yang tunduk pada
hukum-hukum dinamika, dapat berubah dan dapat saling bertukar energi.
Adapun contoh dari Psikoanalisis adalah Hipnotis, analisis mimpi, mekanisme
pertahanan diri.
Konsep Dasar Psikoanalisa
Sumbangan
terbesar Freud adalah konsep-konsepnya tentang kesadaran dan ketidaksadaran
yang merupakan dasar atau kunci untuk memahami tingkah laku dan masalah
kepribadian. Dengan kepercayaannya bahwa sebagian besar fungsi psikologis
terletak di luar kawasan kesadaran, maka sasaran terapi psikoanalitik
adalah membuat motif-motif tidak sadar menjadi disadari. Dari perspektif ini,
terapi adalah upaya menyingkap makna gejala-gejala, sebab-sebab tingkah laku,
dan bagian-bagian yang direpresi yang menghalangi fungsi psikologis yang sehat.
Selain kesadaran,
kecemasan juga menjadi hal yang esensial untuk menggambarkan tentang sifat
manusia. Apabila tidak dapat mengendalikan kecemasan melalui cara-cara yang
rasional dan langsung maka ego akan mengandalkan cara-cara yang tidak relistis
yaitu tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego. Freud menyakini
bahwa individu yang hati nuraninya berkembang baik cenderung merasa
berdosa apabila dia melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kode moral yang
dimilikinya.
Beberapa konsep dasar dari psikoanalisa diantaranya:
·
Manusia secara esensial bersifat biologis,
terlahir dengan dorongan-dorongan instingtif, sehingga perilaku merupakan
fungsi yang di dalam ke arah dorongan itu.
·
Manusia
bersifat tidak rasional, tidak sosial dan destruktif terhadap dirinyadan orang
lain. Libido mendorong manusia ke arah pencarian kesenangan.
·
Di mana manusia dideterminasi oleh
kekuatan-kekuatan irasional, motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan
dan dorongan-dorongan biologis dan naluriah, dan oleh peristiwa-pristiwa
psikoseksual yang terjadi selama lima tahun pertama dari kehidupan.
·
Alam sadar adalah bagian kesadaran yang
memiliki fungsi mengingat, menyadari dan merasakan sesuatu secara sadar. Alam
sadar ini memiliki ruang yang terbatas dan saat individu menyadari berbagai
rangsangan yang ada di sekitar kita.
·
Alam prasadar yaitu bagian dasar yang menyimpan ide, ingatan dan perasaan
yang
berfungsi mengantarkan ide, ingatan dan perasaan tersebut ke alam sadar jika
kita berusaha mengingatnya kembali.
·
Alam bawah sadar adalah bagian dari dunia kesadaran yang terbesar dan
sebagian besar yang terpenting dari struktur psikis, karena segenap pikiran dan
perasaan yang dialami sepanjang hidupnya yang tidak dapat disadari lagi akan
tersimpan didalamnya.
·
Ketidakmampuan menaruh kepercayaan pada diri sendiri dan pada orang lain.
·
Ketidakmampuan mengakui dan mengungkapkan
perasaan-perasaan benci dan marah, penyangkalan terhadap kekuatan sendiri
sebagai pribadi, dan kekurangan perasaan-perasaan otonom.
Hakekat Manusia
Berdasarkan dari teori yang dikembangkan Freud, prinsip-prinsip
psikonalisis tentang hakikat manusia didasarkan pada asumsi-asumsi :
·
Pengalaman
masa kanak-kanak mempengaruhi perilaku pada masa dewasa
·
Proses
mental yang tidak disadari mengintegrasi perilaku-perilaku
·
Pada
dasarnya manusia memiliki kecenderungan mengembangkan diri melalui dorongan
libido dan agresivitasnya sejak lahir
·
Secara
umum perilaku manusia bertujuan untuk meredakan ketegangan, menolak kesakitan
dan mencari kenikmatan
·
Kegagalan
dalam pemenuhan kebutuhan seksual mengarah pada perilaku neurosis
·
Pembentukan
simptom merupakan bentuk defensif
·
Apa
yang terjadi pada seseorang saat ini dihubungkan pada sebab-sebab di masa
lampaunya dan memotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan di masa yang akan datang
·
Latihan
pengalaman di masa kanak-kanak berpengaruh penting pada perilaku masa dewasa
dan diulangi dalam transferensi selama proses terapi.
Hakekat Konseling
Secara umum
hakikat konseling adalah mengubah perilaku. Dalam pendekatan psikonanalisa
hakikat konseling adalah agar individu mengetahui ego dan memiliki ego yang
kuat, yaitu menempatkan ego pada tempat yang benar yaitu sebagai pihak mampu
memilih secara rasional dan menjadi mediator antara Id dan Superego. Konseling
dalam pandangan psikoanalisis adalah sebagai proses re-edukasi terhadap ego
menjadi lebih realistik dan rasional.
Id
Id merupakan
dorongan biologis yang berada dalam ketidaksadaran (dorongan nafsu) yang
beroperasi menurut prinsip kenikmatan (pleasure principle) struktur mental ini
sudah ada sejak lahir (bawah sadar). Manusia lahir membawa id, contohnya jika
lapar kita menangis, mau mandi kita menangis. Jadi id merupakan bagian yang
paling primitif yang tediri dari kebutuhan biologis dasar.
Calvin S. Hall
dan Gardner Lindzey (1994:64), Id merupakan system kepribadian yang asli, id
juga merupakan rahim tempat ego dan superego berkembang. Id berisikan segala sesuatu
yang secara psikologis diwariskan dan telah ada sejak lahir, termasuk
instink-instink. Freud menyebut id sebagai “kenyataan psikis yang sebenarnya”.
Id tidak bisa
menanggulangi peningkatan energi yang dialaminya sebagai keadaan-keadaan
tegangan yang tidak menyenangkan. Karena itu, apabila tingkat tegangan organism
meningkat, maka id akan bekerja sedemikian rupa untuk segera menghentikan
tegangan dan mengembalikan organisme pada tingkat enegi rendah dan konstan
serta menyenangkan.
Sumadi Suryabrata
(2005:125), yang menjadi pedoman dalam berfungsinya id ialah menghindari diri
dari ketidakenakan dan mengejar keenakan, pedoman ini disebut Freud sebagai
“prinsip kenikmatan” atau “prinsip keenakan”. Untuk menghilangkan ketidakenakan
dan mencapai keenakan itu id mempunyai dua cara (alat proses), yaitu:
a.
Refleks dan reaksi-reaksi otomatis, seperti bersin, berkedip, dan sebagainya.
b.
Proses primer (primair vorgang), seperti orang lapar maka akan membayangkan
makanan. Proses primer menyangkut suatu reaksi psikologis yang sedikit lebih
rumit. Ia beruasaha menghentikan tegangan dengan membentuk khayalan tenteng
objek yang dapat menghilangkan tegangan tersebut.
Ego
Ego adalah
struktur fikiran yang beroperasi menurut prinsip kenyataan (reality principle),
yang mengutamakan pemikiran logika dan rasional (tahap sadar). Ego timbul
karena kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai
dengan dunia kenyataan objektif. Orang yang lapar harus mencari, menemukan dan
memakan makanan sampai tegangan karena rasa lapar dapat dihilangkan.
Calvin S. Hall
dan Gardner Lindzey (1994:65), perbedaan pokok antara id dan ego adalah bahwa
id hanya mengenal kenyataan subjektif-jiwa, sedangkan ego mebedakan antara
hal-hal yang terdapat dalam batin dan hal-hal yang terdapat dalam dunia luar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip kenyataan, dan beroperasi menurut proses
sekunder. Tujuan prinsip kenyataan adalah mencegah terjadinya tegangan
sampai ditemukan suatu objek yang cocok untuk pemuasan kebutuhan. Gerald Corey
(2009:15) hubungan antara id dan ego adalah ego tempat bersemayam intelegensi
dan rasionalitas yang mengawasi dan mengendalikan impuls-impuls buta dari id.
Proses sekunder
merupakan adalah berfikir realistic. Dengan proses sekunder, ego menyusun
rencana untuk memuaskan kebutuhan dan kemudian menguji rencana ini, yang
biasanya melalui suatu tindakan, untuk melihat apakah rencana itu berhasil atau
tidak. Hal ini disebut pengujian terhadap kenyataan (reality testing).
Ego disebut
eksekutif kepribadian, karena ego mengontrol pintu-pintu kearah tindakan,
memilih segi-segi lingkungan kemana ia akan memberi respon, dan memutuskan
instink manakah yang akan dipuaskan dan bagaimana caranya.
Super ego
Super Ego itu
Merupakan struktur yang terbentuk dari komponen sosial dan moral, struktur ini
bertanggung jawab menentukan tingkah laku baik dan buruk,beroperasi menurut
prinsip moral. Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey (1994:67), superego adalah
perwujudan internal dari nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat
sebagaimana diterangkan orang tua kepada anaknya, dan dilaksanakan dengan cara
memberi hadiah-hadiah atau hukuman-hukuman. Superego adalah wewenang moral dari
kepribadian, dia mencerminkan yang ideal bukan yang real, dan memperjuangkan
kesempurnaan dan bukan kenikmatan. Perhatiannya yang utama adalah memutuskan
apakah sesuatu itu benar atau salah dengan demikian ia dapat bertindak sesuai
dengan norma-norma moral yang diakui oleh wakil-wakil masyarakat.
Calvin S. Hall
dan Gardner Lindzey (1994:67), fungsi-fungsi pokok superego adalah:
a.
Merintangi impuls-impuls id, terutama impuls-impuls seksual dan agresif, karena
inilah impuls-impuls yang pernyataannya sangat dikutuk oleh masyarakat.
b.
Mendorong ego untuk menggantikan tujuan-tujuan moralitas.
c.
Mengajar kesempurnaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar