Kamis, November 22

Evaluasi Pendidikan



Evaluasi Pendidikan

(Untuk sem 5 Intensif)

Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran.
Pengukuran bersifat kuantitatif
Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk
Penilaian bersifat kualitatif
Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas yaitu mengukur dan menilai
Menurut Hamalik (1993:2) mengatakan pengukuran dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang akurat tentang sesuatu yang diukur. Informasi itu akan membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk membuat keputusan yang pada gilirannya berguna untuk mementukan tindakan yang akan dilakukan
  Silverius (1991 :6) mengatakan  pengukuran adalah suatu prosedur untuk memberikan angka (biasanya disebut skor) kepada suatu sifat atau karakteristik tertentu seseorang  sedemikian seingga mempertahankan hubungan senyatanya antara seseorang dengan orang lain sehubungan dengan sifat yang diukur.
Arikunto (2001:3) mengatakan mengukur adalah memambandingkan Sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif.
Kerlinger (Purwanto ,2011 : 2) mengatakan pengukuran adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan alat ukurnya dan kemudian menerangkan angka menurut system aturan tertentu
Hokins dan Antes (Purwanto, 2011 : 2) mengemukakan, bahwa pengukuran sebagai pemberian angka pada atribut dari obyek, orang atau kejadian yang dilakukan untuk menunjukkan perbedaan dalam jumlah.
Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk memperoleh informasi secara objektif, berkelanjutan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang dicapai siswa, yang hasilnya digunakan sebagai dasar untuk menentukan perlakukan (Depdiknas,  dalam  Jihad dan  Haris, 2008 :54)
Groundlund (Jihad dan Haris, 2008:54) mengatakan penilaian sebagai proses sistematik pengumpulan, penganalisisan dan penafsiran informasi untuk menentukan sejauh mana siswa mencapai tujuan. 
 Jihad dan Haris  (2008 : 55) mengatakan penilaian adalah proses memberikan atau menentukan terhadap hasil belajar tertentu berdasarkan sesuatu kriteria tertentu proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan Judgement. (judgement merupakan tema penilaian yang mengaplikasikan adanya suatu perbandingan antara criteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu), jadi penilaian adalah  hasil dari suatu kegiatan belajar yang dicapai siswa  berdasarkan kriteria.
Purwanto (2011:4) mengatakan penilaian adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria yang ditetapkan. 
 Worthen dan Sunders (Seels dan Richey. 1994:92) mengatakan, bahwa penilaian suatu bentuk penelitian yang manfaatkan sarana penelitian untuk memperoleh cara yang nantinya dapat  dimanfaatkan oleh para teknolog pembelajaran dalam membuat keputusan yang kompleks.
Menurut Anastasi (Sudijono, 2001 : 66) mengatakan tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar obyektif,  sehingga dapat digunakan  meluas serta dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu.
Berikutnya  Cronbach ( Sudijono, 2001: 66) mengatakan tes merupakan suat prosedur yang sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih.
Goodenough mengemukakan tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu dengan maksud untuk membandingkan kecakapan mereka satu dengan lainnya.
Evaluasi Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
Dalam bidang pendidikan, evaluasi sebagaimana dikatakan Gronlund (1990: 5) merupakan proses yang sistematis tentang mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan informasi untuk menentukan sejauhmana tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa.
Menurut Djemari Mardapi (2004: 19) evaluasi adalah proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok
tujuan evaluasi dalam pembelajaran adalah meliputi
(a)    untuk melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar mengajar,
(b)    untuk memperbaiki, dan menyempurnakan kegiatan guru,
(c)     untuk memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan  program belajar mengajar,
(d)   untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama kegiatan belajar dan mencarikan jalan keluarnya, dan
(e)   untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuannya.
Adapun fungsi utama evaluasi dalam pembelajaran dapat dikelompokan ke dalam empat fungsi, yaitu
(a)  formatif, evaluasi dapat memberikan unpan balik bagi guru sebagai  dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program remedial bagi siswa yang belum menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari,
(b) sumatif, yaitu dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, menentukan angka nilai sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan laporan perkembangan belajar siswa, serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,
(c) diagnostik, yaitu dapat mengetahui latar belakang siswa (psikologis, fisik, dan lingkungan), yang mengalami kesulitan belajar,
 (d) seleksi dan penempatan, yaitu hasil evaluasi dapat dijadikan dasar untuk menyeleksi dan menempatkan siswa sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perpespektif  hasil belajar
  Bloom dkk (Arifin, 2011:  20) mengatakan hasil belajar dikelompokkan ke  dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor
Domain kognitif ini memiliki enam jenjang kemampuan, yaitu
(1)    pengetahuan, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk mengenali atau mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah. Kata kerja operasional yang dapat digunakan antara lain mendefinisikan, memberikan, mengidentifikasi, memberi nama, menyusun daftar, mencocokan, menyebutkan, membuat garis besar, menyatakan kembali, memilih, menyatakan;
(2)    pemahaman, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk memamahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memanfaatkan. Kemampuan ini dijabarkan menjadi tiga, yakni menenrjemahkan, menafsirkan dan mengekstrapolasi. Kata kerja operasional yang digunakan mengubah, memepertahankan, membedakan,memprakirakan, menjelaskan, menyimpulkan, memberi contoh;
(3)    penerapan yaitu jenjang kemampuan yang menunutut siswa untuk menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode, prinsip dan teori . kata kerja operasional yang digunakan antara lian mengubah, menghitung, mendeminstrasikan, mengungkapkan, mengerjakan, memanipulasikan, memecahkan, menggunakan;
(4)    . analisis yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsr unsur atau kmponene. Kemampuan analisis dikelompokkan menjadi tiga yaitu analisis unsure, analisis hubungan dan analisis pronsisp-prinsip yang terorgansisir. Kata kerja operasional yang dapat digunakan antara lain mengurai, membuat diagram, memisahkan, menggambarkan kesimpulan;
(5)     sintesis  yaitu jenjang kemampuna yang menunutut siswa menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menghubngakn berbagai factor. Hasil yang diperoleh berupa tulisan, rencana. dan mekanisme. Kata kerja operasional  yang digunakan antara lain menggolongkan, mengagabungkan, memmodifikasi, menghimpun, menciptakan, merencanakan, menyusun, merevisi, menyimpulkan.;
(6)    evaluasi yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaaan, pernyataan atau konsep berdasarkan criteria. Pendapat Bloom yang dikutip Anderson dan Krathwohl  mengatakan, bahwa ranah kognitif mencakup enam aspek yaitu mengingat, mengerti, menggunakan, menganalisis, menilai dan mencipta.
Domain afektif yaitu sikap yang menunjukkan ke arah pertumbuhan   batiniah dan terjadi  bila siswa menjadi sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah laku
Doamin afektif terdiri atas 4 jenjang kemampuan yaitu ;
 (1) kemauan menerima yaitu jenjang kemampuan menunutut siswa untuk peka terhadap eksistensi fenomena atau rangsangan tertentu,
(2) kemauan menanggapai/menjawab yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk peka terhadap fenomena, dan bereaksi terhadap salah satu cara.;
(3) menilai yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk menilai suatu obyek, fenomena atau tingkah laku tertentu secara konsisten; dan
(4) organisiasi yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk menyatukan nilai-nilai yang berbeda, memecahkan masalah, membentuk suatu  sistem nilai.
Domain psikomotor  yaitu kemampuan siswa yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagian mulai dari gerakan yang sederhana sampai dengan kompleks. Perubahan pola gerakan menggunakan waktu 30 menit.
Kata kerja operasional yang digunakan harus sesai dengan kelompok keterampilan yaitu :
(1)    muscular or motor skill meliputi : mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, melompat, menggerakkkan, menampilkan,
(2)     manipulation of materials or objects meliputi : mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser;
(3)     neuromuscular coordination, meliputi ; mengamati, menerapkan, menghubungkan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar