Evaluasi
Pendidikan
(Untuk sem 5 Intensif)
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran.
Pengukuran bersifat kuantitatif
Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu
dengan ukuran baik buruk
Penilaian bersifat kualitatif
Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas yaitu
mengukur dan menilai
Menurut Hamalik (1993:2) mengatakan pengukuran dimaksudkan
untuk memperoleh informasi yang akurat tentang sesuatu yang diukur. Informasi
itu akan membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk membuat keputusan yang
pada gilirannya berguna untuk mementukan tindakan yang akan dilakukan
Silverius (1991 :6)
mengatakan pengukuran adalah suatu
prosedur untuk memberikan angka (biasanya disebut skor) kepada suatu sifat atau
karakteristik tertentu seseorang
sedemikian seingga mempertahankan hubungan senyatanya antara seseorang
dengan orang lain sehubungan dengan sifat yang diukur.
Arikunto (2001:3) mengatakan mengukur adalah memambandingkan
Sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif.
Kerlinger (Purwanto ,2011 : 2) mengatakan pengukuran adalah
membandingkan sesuatu yang diukur dengan alat ukurnya dan kemudian menerangkan
angka menurut system aturan tertentu
Hokins dan Antes (Purwanto, 2011 : 2) mengemukakan, bahwa
pengukuran sebagai pemberian angka pada atribut dari obyek, orang atau kejadian yang dilakukan untuk
menunjukkan perbedaan dalam jumlah.
Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk
memperoleh informasi secara objektif, berkelanjutan dan menyeluruh tentang
proses dan hasil belajar yang dicapai siswa, yang hasilnya digunakan sebagai
dasar untuk menentukan perlakukan (Depdiknas,
dalam Jihad dan Haris, 2008 :54)
Groundlund (Jihad dan Haris, 2008:54) mengatakan penilaian
sebagai proses sistematik pengumpulan, penganalisisan dan penafsiran informasi
untuk menentukan sejauh mana siswa mencapai tujuan.
Jihad dan Haris (2008 : 55) mengatakan penilaian adalah
proses memberikan atau menentukan terhadap hasil belajar tertentu berdasarkan
sesuatu kriteria tertentu proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam
bentuk interpretasi yang diakhiri dengan Judgement. (judgement merupakan tema
penilaian yang mengaplikasikan adanya suatu perbandingan antara criteria dan
kenyataan dalam konteks situasi tertentu), jadi penilaian adalah hasil dari suatu kegiatan belajar yang
dicapai siswa berdasarkan kriteria.
Purwanto (2011:4) mengatakan penilaian adalah pengambilan
keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria yang ditetapkan.
Worthen dan Sunders
(Seels dan Richey. 1994:92) mengatakan, bahwa penilaian suatu bentuk penelitian
yang manfaatkan sarana penelitian untuk memperoleh cara yang nantinya
dapat dimanfaatkan oleh para teknolog
pembelajaran dalam membuat keputusan yang kompleks.
Menurut Anastasi (Sudijono, 2001 : 66) mengatakan tes adalah
alat pengukur yang mempunyai standar obyektif,
sehingga dapat digunakan meluas
serta dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu.
Berikutnya Cronbach (
Sudijono, 2001: 66) mengatakan tes merupakan suat prosedur yang sistematis
untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih.
Goodenough mengemukakan tes adalah suatu tugas atau
serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu
dengan maksud untuk membandingkan kecakapan mereka satu dengan lainnya.
Evaluasi Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1) adalah
kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat
dalam mengambil keputusan.
Dalam bidang pendidikan, evaluasi sebagaimana dikatakan
Gronlund (1990: 5) merupakan proses yang sistematis tentang mengumpulkan,
menganalisis dan menafsirkan informasi untuk menentukan sejauhmana tujuan
pembelajaran telah dicapai oleh siswa.
Menurut Djemari Mardapi (2004: 19) evaluasi adalah proses
mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok
tujuan evaluasi dalam pembelajaran adalah meliputi
(a) untuk
melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar mengajar,
(b) untuk memperbaiki, dan menyempurnakan kegiatan
guru,
(c) untuk memperbaiki, menyempurnakan dan
mengembangkan program belajar mengajar,
(d) untuk
mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama kegiatan
belajar dan mencarikan jalan keluarnya, dan
(e) untuk
menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan
kemampuannya.
Adapun fungsi utama
evaluasi dalam pembelajaran dapat dikelompokan ke dalam empat fungsi, yaitu
(a) formatif, evaluasi
dapat memberikan unpan balik bagi guru sebagai dasar untuk memperbaiki
proses belajar mengajar dan mengadakan program remedial bagi siswa yang belum
menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari,
(b) sumatif, yaitu dapat
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, menentukan angka
nilai sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan laporan perkembangan belajar
siswa, serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,
(c) diagnostik, yaitu dapat
mengetahui latar belakang siswa (psikologis, fisik, dan lingkungan), yang
mengalami kesulitan belajar,
(d) seleksi dan penempatan, yaitu hasil
evaluasi dapat dijadikan dasar untuk menyeleksi dan menempatkan siswa sesuai
dengan minat dan kemampuannya.
Ruang lingkup evaluasi
pembelajaran dalam perpespektif hasil
belajar
Bloom dkk (Arifin, 2011: 20)
mengatakan hasil belajar dikelompokkan ke
dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor
Domain kognitif ini memiliki enam
jenjang kemampuan, yaitu
(1) pengetahuan,
yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk mengenali atau mengetahui
adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah. Kata kerja operasional yang dapat
digunakan antara lain mendefinisikan, memberikan, mengidentifikasi, memberi
nama, menyusun daftar, mencocokan, menyebutkan, membuat garis besar, menyatakan
kembali, memilih, menyatakan;
(2) pemahaman,
yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk memamahami atau mengerti
tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memanfaatkan.
Kemampuan ini dijabarkan menjadi tiga, yakni menenrjemahkan, menafsirkan dan
mengekstrapolasi. Kata kerja operasional yang digunakan mengubah,
memepertahankan, membedakan,memprakirakan, menjelaskan, menyimpulkan, memberi
contoh;
(3) penerapan
yaitu jenjang kemampuan yang menunutut siswa untuk menggunakan ide-ide umum,
tata cara ataupun metode, prinsip dan teori . kata kerja operasional yang
digunakan antara lian mengubah, menghitung, mendeminstrasikan, mengungkapkan,
mengerjakan, memanipulasikan, memecahkan, menggunakan;
(4) .
analisis yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk menguraikan suatu
situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsr unsur atau kmponene. Kemampuan
analisis dikelompokkan menjadi tiga yaitu analisis unsure, analisis hubungan
dan analisis pronsisp-prinsip yang terorgansisir. Kata kerja operasional yang
dapat digunakan antara lain mengurai, membuat diagram, memisahkan,
menggambarkan kesimpulan;
(5) sintesis
yaitu jenjang kemampuna yang menunutut siswa menghasilkan sesuatu yang
baru dengan cara menghubngakn berbagai factor. Hasil yang diperoleh berupa
tulisan, rencana. dan mekanisme. Kata kerja operasional yang digunakan antara lain menggolongkan,
mengagabungkan, memmodifikasi, menghimpun, menciptakan, merencanakan, menyusun,
merevisi, menyimpulkan.;
(6) evaluasi
yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk dapat mengevaluasi suatu
situasi, keadaaan, pernyataan atau konsep berdasarkan criteria.
Pendapat Bloom yang dikutip Anderson dan Krathwohl mengatakan, bahwa ranah kognitif mencakup
enam aspek yaitu mengingat, mengerti, menggunakan, menganalisis, menilai dan
mencipta.
Domain afektif yaitu sikap yang
menunjukkan ke arah pertumbuhan
batiniah dan terjadi bila siswa
menjadi sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga
menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah laku
Doamin afektif terdiri atas 4
jenjang kemampuan yaitu ;
(1) kemauan menerima yaitu jenjang kemampuan
menunutut siswa untuk peka terhadap eksistensi fenomena atau rangsangan
tertentu,
(2) kemauan menanggapai/menjawab
yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk peka terhadap fenomena, dan
bereaksi terhadap salah satu cara.;
(3) menilai yaitu jenjang
kemampuan yang menuntut siswa untuk menilai suatu obyek, fenomena atau tingkah
laku tertentu secara konsisten; dan
(4) organisiasi yaitu jenjang
kemampuan yang menuntut siswa untuk menyatukan nilai-nilai yang berbeda,
memecahkan masalah, membentuk suatu sistem
nilai.
Domain psikomotor yaitu kemampuan siswa yang berkaitan dengan
gerakan tubuh atau bagian-bagian mulai dari gerakan yang sederhana sampai dengan
kompleks. Perubahan pola gerakan menggunakan waktu 30 menit.
Kata kerja operasional yang
digunakan harus sesai dengan kelompok keterampilan yaitu :
(1) muscular
or motor skill meliputi : mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, melompat,
menggerakkkan, menampilkan,
(2) manipulation of materials or objects meliputi
: mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser;
(3) neuromuscular coordination, meliputi ;
mengamati, menerapkan, menghubungkan.
Share