Jumat, Agustus 7

Perjalananku di Negri Impian



Suatu hari di awal bulan Agustus 2015, saya pulang dari bekerja di salah satu kota di negri impian. Negri yang kaya raya dengan kekayaan alam yang sangat melimpah. Siang itu saya naik bis kota yang menjadi sarana transportasi umum di kota tersebut.

Bis melaju dari suatu terminal menuju ke tempat tujuan. Belum lama bis berjalan, kira-kira 10 menit, tiba-tiba ada sekelompok anak sekolah yang bergerombol di pinggir jalan. Dilihat dari seragamnya, mereka adalah siswa SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas). Mereka berusaha untuk menghentikan bis. Tetapi sopir bis tidak mau berhenti karena gerombolan siswa tersebut biasanya sering tawuran untuk menyerang sekolah lain.  Pada saat bis berjalan meninggalkan siswa tersebut, tiba-tiba ada salah seorang siswa yang memukul kaca bis dari samping. Apa yang terjadi? Kaca bis pecah. Saya sangat kaget karena duduk dekat dengan kaca bis yang di pecahkan oleh salah satu siswa tersebut.

Saya bersyukur karena tidak sampai terluka. Tetapi di belakang saya sada seorang kakek yang terluka tangannya  dan mengeluarkan darah. Kemudian saya berika tissue kepada kakek tersebut. Ada beberapa luka kecil pada tangan kakek tersebut. Bis yang saya tumpangi juga tidak mempunyai peralatan P3K. untuk mengobati luka tersebut. Bis terus melaju menuju tempat tujuan.

Ketika saya bertanya  kepada kernet bis mengenai perilaku anak- anak tersebut yang sering mengadakan tawuran. Jawabnya: “Itulah anak-anak sekarang, sekolah pada tawuran”.
Saya hanya terdiam, tidak bisa komentar. Salah siapa ini? Sudah sedemikiankah tingkah laku siswa sekolah? Mengapa mereka lebih mengedepankan emosi daripada prestasi? Apakah siswa yang sering bergerombol untuk menyerang musuh dengan tawuran tidak pernah terpikir akibat yang mereka lakukan? Tidak ingatkah akibat dari tawuran yang bisa merugikan diri sendiri dan juga orang lain? Melukai diri sendiri dan juga orang lain. Tidak ingatkah akan masa depan mereka?Mau menjadi apa generasi penerus bangsa ini?

Para siswa tersebut tentu di sekolah di berikan banyak ilmu oleh guru. Tetapi sayang sekali, ilmu yang sudah diberikan oleh guru di sekolah tidak dimanfaatkan dengan baik. Tentu tidak semua siswa senang dengan tawuran dan perkelahian. Masih ada juga siswa yang berprestasi dan menjadi kebanggan bangsa dan Negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar