Minggu, Agustus 30

Kilas Balik Kebersamaan Dengan Teman-Teman Pendidikan Luar Sekolah(PLS)



Tahun 1994 ku langkahkan kaki menuju kota Yogyakarta dari kota kecil di Jawa Barat yaitu Tasikmalaya.. Mengikuti UMPTN ( Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negri).Setelah selesai UMPTN, kemudian aku lihat pengumuman. Alhamdulillah ternyata lulus juga. Setelah lihat kode dari Koran, ternyata aku di terima di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) IKIP Yogyakarta ( Sekarang Universitas Negri Yogyakarta/UNY).
Saatnya registrasi mahasiswa baru, aku menuju kampus UNY. Lihat kiri kanan, ternyata tidak ada teman-teman SMAku yang kuliah disini. Tidak ada yang aku kenal. Nanti juga setelah mulai masuk kuliah, pasti akan mempunyai banyak teman. Saya lihat daftar nama yang masuk di Jurusan PLS, ternyata banyak juga. Sekitar 40 orang satu kelas.
Sebelum mulai kuliah, kami sebagai mahasiswa baru harus mengikuti serangkaian kegiatan. Dimulai dari Penataran P4 ( sekarang sudah tidak ada), kemudian POSKAM ( sekarang OSPEK) Universitas dan Fakultas.
Pada saat OSPEK ini kami mulai berkenalan dengan teman-teman satu jurusan. Saya masih ingat wajah-wajah lugu dan imut dari teman-teman yang waktu itu  usianya antara 18-19 tahun. Senang sekali saya wakti itu. Setelah OPSEK kami masih mengikuti kegiatan di jurusan yang waktu itu diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) di Kali Kuning.
Tibalah saat kami mulai mengikuti perkuliahan. Tahun 1994 masih kuingat ketua jurusan yaitu Bapak Yoyon Suryono (sekarang beliau sudah menjadi guru besar). Matakuliah yang diambil merupakan paket yang harus kami ambil di semester satu. Semua harus beradaptasi dari system sewaktu sekolah di SMA dengan system pembelajaran di perguruan tinggi.
Banyak tugas-tugas yang harus dikerjakan secara kelompok. Dengan tugas kelompok ini terjalin kebersamaan untuk saling berbagi dengan teman-teman. Kami sering mengerjakan di perpustakaan karena sekalian meminjam buku. Perpustakaan menjadi tempat kedua untuk belajar. Buku-buku yang tersedia cukup komlpit, sehingga kami bisa meminjam untuk dijadikan referensi dan belajar.
Saatnya menghadapi Ujian Tengah Semester (UTS), kami harus belajar untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Catatan dari dosen, harus dibaca lagi dan dipelajari, sehingga dapat menjawab soal. Beberapa bulan kemudian disusul dengan Ujian Akhir Semester(UAS). Harus belajar lagi nih..
Soal-soal yang diberikan oleh dosen membuat kami kaget karena banyak yang memerlukan jawaban yang panjang dengan penjelasan. Tentu ini berbeda dengansoal-soal yang diberikan oleh guru sewaktu di SMA.
Setelah UAS, tibalah libur semester. Saatnya pulang kampung bagi yang berasal dari luar Yogyakarta termasuk saya.
Memasuki semester kedua, nilai sudah keluar. Alhamdulillah di semester satu nilai saya B semua. Koq tidak ada nilai A ya? Padahal aku sudah menjawab dengan baik. Mungkin aku harus belajar lebih baik lagi. Di semester berikutnya ada beberapa mata kuliah yang mendapat nilai A. Untuk mendapat nilai A, harus dilalui dengan perjuangan belajar yang lebih giat. Terimakasih untuk dosen-dosen PLS, yang sudah membimbing kami. Memberikan standar nilai yang tinggi untuk mendapatkan nila terbaik. Hal ini menjadi pelajaran bagi kami di kemudian hari. Tugas-tugas yang cukup sulit menjadikan kami terbiasa untuk berpikir dan membuka wawasan.
Semester demi semester kami lalui. Tidak terasa sudah sampai di semester 7. Tibalah saatnya PPL. Kami dibagi beberapa kelompok yang di tempatkan di beberapa intansi. Ada yang di Depsos,SKB, BKKBN.
Selesai PPL, masih ada beberapa matakuliah yang harus diambil. Hingga sampailah ke sementer 8 untuk mengukuti KKN ( Kuliah Kerja Nyata) di Lingkungan Masyarakat di daerah Yogyakarta. Tetapi saya mengikuti KKN di semester pendek setelah semester 8. Karena di semester 8 saya gunakan untuk pengajuan proposal skripsi. Teman-teman juga banyak yang mengikuti KKN di semester 8.
Masuk ke smester 9, saatnya fokus untuk skripsi. Saat ini kami sudah jarang lagi bersama. Karena matakuliah sudah selesai. Semua sibuk dengan tugas masing-masing yaitu penyusunan skripsi. Hari demi hari kulalui bukan di kelas, tapi di depan ruang ruang dosen. Menunggu dosen pembimbing 1 dan 2. Berkas demi berkas kami buat, berbagai referensi kami cari.
Alhamdulillah semester 9 sudah selesai dilalui. Waktunya ujian skripsi. Saya bersama beberapa teman hampir bersamaan mengikuti ujian skripsi. Pertengahan tahun 1999 aku wisuda dengan beberapa teman. Kemudian kutinggalkan kota Yogyakarta yang penuh dengan kenangan. Tempat kami mendapatkan ilmu.
Kemudian aku kehilangan kontak dengan teman-teman. Di dunia maya (Dumay) yaitu di Facebook (FB), aku  melihat teman-teman PLS, menjalin kembali silaturahmi . Merasa senang dan teringat lagi kebersamaan kita sekitar 5 tahun. Waktu yang cukup lama ya kita bersama dengan satu tujuan yaitu untuk belajar, menuntut ilmu, mendapatkan ilmu yang berguna. Suka dan duka kita lalui bersama. Yogyakarta kota yang membuat kangen dan ingin kembali kesana….

Sabtu, Agustus 29

Perkenalan Saya Dengan Blogger Muslimah



Saya mengenal Blogger Muslimah seminggu yang lalu. Teman saya, Mba Sugianti mengajak ikut Kopdar di Blogger Muslimah tanggal 29 Agustus 2015. Saya di sarankan untuk bergabung di komunitas tersebut, karena saya belum bergabung.Yang saya bayangkan tentu komunitas ini terdiri dari wanita. Satu hari sebelum kegiatan saya baru sempat mencari komunitas blogger muslimah. Saya mencari di Facebook, kemudian bergabung dan daftar untuk mengikuti acara Kopdar Blogger muslimah. Setelah di terima oleh admin, saya menuliskan identitas yang bisa dihubungi. Kemudian saya mencatat alamat tempat kegiatan tersebut.
Pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2015, saya menuju ke tempat acara Kopdar Blogger Muslimah di Nutrifood Inspiring Center Apartemen Menteng Square Tower A No. AR 17.Jl. Matraman No. 30E Jakarta. Jam 09.00 saya datang ke tempat acara tersebut, sesuai dengan acara yang sudah di tetapkan. Ternyata acara belum dimulai karena masih menunggu beberapa anggota yang sudah daftar untuk hadir. 
Sekitar jam 10.00 acara baru dimulai, acara di bawakan oleh Mba Liswanti selaku admin di Blogger Muslimah.   Kemudian sambutan dari Mba Novia selaku Founder Blogger Muslimah. Mba Novia menjelaskan latar belakang Komunitas ini di bentuk, kegiatan-kegiatan yang diadakan, tujuan dari kegiatan. Tentu semua bermanfaat bagi muslimah yang hobi menulis atau yang mulai mencoba menulis.Kemudian perkenalan semua anggota yang hadir. Tentu saja saya baru mengenal para anggota yang hadir. Terdiri dari berbagai profesi yang berbeda. Ada yang sudah sering menulis di Blog dan ikut kompetensi. Saya yang masih baru menulis di blog, bisa menambah semangat untuk terus menulis. Setelah berkenalan semua anggota, perkenalan dari Mba Widi Darma selaku perwakilan dari Nutrifood. Banyak pengetahuan yang di dapat, diantaranya: menulis yang baik, membuat foto yang menarik, blog yang menarik sehingga di pilih menjadi juara. 
Acara selanjutnya adalah kuis mengenai pertanyaan yang bisa di jawab oleh anggota. Yang menjawab benar, mendapat hadiah dari panitia. Karena sudah waktunya makan siang, maka kami semua makan siang bersama. Sebelum makan siang, acara foto bersama. Makan siang berupa makanan yang di bawa oleh masing-masing peserta, kami semua bisa saling berbagi. Selanjutnya pembagian hadiah lagi dengan mengajukan pertanyaan dan pemilihan dari anggota yang berhak mendapatkannya. Semua yang hadir mendapat hadiah. Saya mendapat hadiah buku dengan judul Blogger Indonesia. Setelah saya buka dan lihat isi dari buku tersebut, ternyata isinya kumpulan tulisan para blogger . Mudah-mudahan dapat memberi inspirasi bagi saya untuk menulis .

Acara selesai, sebelum pulang kami sholat dzuhur. Alhamdulillah setelah mengikuti acara kopdar Blogger Muslimah, saya mendapatkan pengalaman baru, wawasan mengenai menulis, teman-teman yang baru dan tentu ada semangat untuk sering menulis. Karena selama ini karena kesibukan pekerjaan, kadang-kadang kurang semangat untuk menulis, Terimakasih teman-teman
Blogger Muslimah.

Jumat, Agustus 7

Perjalananku di Negri Impian



Suatu hari di awal bulan Agustus 2015, saya pulang dari bekerja di salah satu kota di negri impian. Negri yang kaya raya dengan kekayaan alam yang sangat melimpah. Siang itu saya naik bis kota yang menjadi sarana transportasi umum di kota tersebut.

Bis melaju dari suatu terminal menuju ke tempat tujuan. Belum lama bis berjalan, kira-kira 10 menit, tiba-tiba ada sekelompok anak sekolah yang bergerombol di pinggir jalan. Dilihat dari seragamnya, mereka adalah siswa SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas). Mereka berusaha untuk menghentikan bis. Tetapi sopir bis tidak mau berhenti karena gerombolan siswa tersebut biasanya sering tawuran untuk menyerang sekolah lain.  Pada saat bis berjalan meninggalkan siswa tersebut, tiba-tiba ada salah seorang siswa yang memukul kaca bis dari samping. Apa yang terjadi? Kaca bis pecah. Saya sangat kaget karena duduk dekat dengan kaca bis yang di pecahkan oleh salah satu siswa tersebut.

Saya bersyukur karena tidak sampai terluka. Tetapi di belakang saya sada seorang kakek yang terluka tangannya  dan mengeluarkan darah. Kemudian saya berika tissue kepada kakek tersebut. Ada beberapa luka kecil pada tangan kakek tersebut. Bis yang saya tumpangi juga tidak mempunyai peralatan P3K. untuk mengobati luka tersebut. Bis terus melaju menuju tempat tujuan.

Ketika saya bertanya  kepada kernet bis mengenai perilaku anak- anak tersebut yang sering mengadakan tawuran. Jawabnya: “Itulah anak-anak sekarang, sekolah pada tawuran”.
Saya hanya terdiam, tidak bisa komentar. Salah siapa ini? Sudah sedemikiankah tingkah laku siswa sekolah? Mengapa mereka lebih mengedepankan emosi daripada prestasi? Apakah siswa yang sering bergerombol untuk menyerang musuh dengan tawuran tidak pernah terpikir akibat yang mereka lakukan? Tidak ingatkah akibat dari tawuran yang bisa merugikan diri sendiri dan juga orang lain? Melukai diri sendiri dan juga orang lain. Tidak ingatkah akan masa depan mereka?Mau menjadi apa generasi penerus bangsa ini?

Para siswa tersebut tentu di sekolah di berikan banyak ilmu oleh guru. Tetapi sayang sekali, ilmu yang sudah diberikan oleh guru di sekolah tidak dimanfaatkan dengan baik. Tentu tidak semua siswa senang dengan tawuran dan perkelahian. Masih ada juga siswa yang berprestasi dan menjadi kebanggan bangsa dan Negara.