Pada pertengahan bulan September
2015, saya melakukan perjalanan dari Jakarta ke kota Cianjur. Saya naik bis
dari terminal kampong rambutan sekitar
pukul 14.00. Hari itu adalah hari sabtu, sayapun sadar pasti akan terkena macet
di mana-mana.
Bis mulai berjalan perlahan
menuju kejalan tol Jagorawi. Masuk ke
jalan tol, bis melaju dengan cepat sampai kemudian nerayap di daerah cibubur.
Setelah lewat dari cibubur, bis berjalan lancar. Saya pikir jalan akan terus
lancar. Ternyata sebelum tol Ciawi, jalan sudah padat. Mobil pribadi, Bis,
berhenti. Hanya yang di sebelah kanan yang bergerak. Bis yang saya naiki
mengambil jalur kanan karena akan keluar lewat tol ciawi.
Setelah saya tanya ke penumpang
di sebelah, ternyata mobil berhenti untuk menunggu jalan di buka yang menuju
puncak.
Bis berhenti di Ciawi untuk
menurunkan penumpang. Kemudian berjalan perlahan, apalagi hari menjelang malam
di tambah dengan rintik-rintik hujan. Sampai di pasar Ciawi, bis berhenti.
Tidak bergerak.Menurut sopir bis, menunggu jalan di buka kea rah puncak. Jalan
kea rah puncak akan di buka nanti setelah magrib.
Ternyata pada hari Sabtu dan
Minggu, perjalanan melewati puncak harus
tahu buka dan tutup jalan. Ke arah puncak, pada hari sabtu jalan akan di tutup
pada sore hari sampai magrib. Yang dari puncak kea rah Jakarta, pada hari sabtu
jalan akan di buka.
Begitu pula pada hari minggu,
jalan ke arah puncak akan di tutup pada sore sampai magrib. Setelah magrib,
jalan akan di buka kembali. Kalau mau lewat puncak sebaiknya pada malam hari,
karena yang wisata di puncak, sudah mulai turun dan keluar dari puncak.
Setelah magrib, bis kemudian
berjalan perlahan menuju puncak. Jalan padat merayap. Udara dingin sudah
terasa. Sampai Cisarua, bis berjalan pelan karena banyaknya kendaraan yang akan
menuju ke puncak. Setelah lewat Cisarua, jalan mulai lancar dan bis melaju
kencang menuju kota Cianjur.
Akhirnya saya sampai di Kota
Cianjur pukul 21.00. Perjalanan 5 jam dari Terminal Kampung Rambutan ke
Cianjur. Kalau hari kerja , biasanya 3 jam sudah sampai.
Begitulah pengalaman melewati
puncak pada hari Libur, cukup lama dan melelahkan.